[Medan | 15 Mei 2024] Harga saham PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif ini mengalami tekanan signifikan dan ditutup turun 9,75% ke level Rp 4.580 per saham pada perdagangan hari Selasa (14/5/2024). Ini pun merupakan level terendah saham ASII dalam tiga tahun terakhir.
Menurut Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas Edi Chandren, penurunan harga saham ASII ini bertepatan dengan tanggal ex dividen perseroan di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 14 Mei. Sebelumnya, pada tanggal cum dividen 13 Mei, saham ASII juga melemah 0,98%. Adapun cum dividen adalah adalah tanggal terakhir di mana investor dapat membeli saham untuk mendapatkan dividen dari emiten. Sedangkan, ex dividen adalah tanggal di mana investor tidak lagi berhak atas dividen dari saham yang dibelinya.
Di sisi lain, Stockbit Sekuritas melaporkan bahwa penjualan mobil wholesales di Indonesia pada April 2024 tercatat sebesar 48.637 unit, turun 34,8% mom (month-on-month) dan 17,4% yoy (year-on-year). Adapun, ASII mencatatkan penjualan wholesales mobil sebesar 26.531 unit pada April 2024 atau turun 34,2% mom dan 23,4% yoy.
Penurunan tajam ini terutama dipengaruhi oleh merek terbesar ASII, yaitu Toyota, yang turun 29,3% mom dan 30,3% yoy. Sementara itu, penjualan mobil non-Astra pada April mencapai 22.106 unit, turun 35,5% mom dan 8,9% yoy. Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan penjualan Mitsubishi yang mencapai 47,6% mom dan 52,7% yoy.
Dari sisi pangsa pasar pada April 2024, ASII mengalami penurunan menjadi 54,5% dari 58,8% pada April 2023. Pangsa pasar Toyota menurun tajam ke level 31,2% dibandingkan 37% pada April 2023. Sebaliknya, Daihatsu mengalami peningkatan pangsa pasar menjadi 19,5% dari 18,3% pada April 2023. Di sisi lain, merek mobil non-Astra seperti Honda dan Suzuki mengalami peningkatan pangsa pasar masing-masing ke level 9,5% dan 10,3%.