[Medan | 11 Juni 2024] Harga saham PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, alat berat, jasa keuangan, konstruksi dan energi, pertambangan, infrastruktur dan logistik, agribisnis, serta teknologi informasi dan properti ini terpantau anjlok 1,10% ke level Rp 4.510 per saham pada perdagangan hari Senin (10/6/2024). Bahkan, harga saham ASII saat ini juga sudah berada di titik terendah atau setara dengan harga empat tahun yang lalu.
Menurut Junior Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, Arinda Izzaty Hafiya, pelemahan harga saham ASII ini terjadi akibat anjloknya kinerja perusahaan pada kuartal I-2024. Sebagai informasi, laba bersih ASII di kuartal I-2024 mengalami penurunan sebesar 15,81% dari Rp 11,59 triliun menjadi Rp 7,46 triliun. Anjloknya laba bersih ASII ini pun dipicu oleh menurunnya pendapatan perusahaan pada kuartal I-2024 sebesar 2,13% dari Rp 82,98 triliun menjadi Rp 81,2 triliun.
Adapun secara rinci, segmen otomotif sebesar Rp 34,19 triliun, diikuti segmen alat berat dan tambang sebesar Rp 32,41 triliun. Kemudian, jasa keuangan berkontribusi sebesar Rp 7,77 triliun dan agribisnis sebesar Rp 4,80 triliun. Selanjutnya, segmen infrastruktur dan logistik berkontribusi Rp 2,06 triliun, segmen teknologi informasi Rp 611 miliar, dan properti Rp 222 miliar.
Selain itu, ASII juga mencatatkan penjualan wholesales mobil sebesar 26.531 unit pada April 2024 atau turun 34,2% mom dan 23,4% yoy. Penurunan tajam ini terutama dipengaruhi oleh merek terbesar ASII, yaitu Toyota, yang turun 29,3% mom dan 30,3% yoy. Di sisi lain, muncul kabar bahwa Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) berencana menjual seluruh sahamnya di Toyota senilai ¥1,32 triliun atau setara dengan $8,5 miliar.
Menurut orang yang mengetahui masalah tersebut, tidak menutup kemungkinan penjualan dilakukan untuk seluruh porsi kepemilikannya di Toyota. Meskipun keduanya akan mengambil keuntungan dari rencana Toyota untuk membeli kembali sahamnya, divestasi akan dilakukan seiring berjalannya waktu untuk meminimalkan dampak terhadap harga saham perusahaan.
Meskipun begitu, Arinda menilai prospek jangka panjang ASII masih sangat baik. Menurutnya, optimisme ini didorong oleh pembangunan Astra Biz Center-IKN, sebuah kompleks terpadu untuk 11 merek perusahaan Grup Astra. Namun, Arinda mengamati bahwa saat ini masih kurangnya sentimen positif yang dapat mempengaruhi kinerja harga saham ASII.