[Medan | 9 Januari 2024] Sejumlah saham perbankan raksasa terpantau sempat kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada perdagangan hari Senin (8/1/2023), dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi saham perbankan yang penguatannya paling besar di perdagangan hari Senin, dan bahkan sempat mencetak all time high (ATH) terbarunya di level Rp 6.600 per saham.
Tidak hanya BMRI, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga sempat mencapai ATH di level Rp 5.650 per saham. Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga sempat menyentuh ATH barunya di Rp 5.800 per saham, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga sempat menyentuh ATH barunya di Rp 9.625 per saham.
Meskipun begitu, penguatan keempat saham big caps ini terpantau mulai terpangkas sekitar satu jam setelahnya. Adapun kenaikan harga saham-saham bank ini terjadi seiring dengan ekspetasi penurunan suku bunga The Fed yang kemungkinan akan diikuti oleh mayoritas bank sentral di seluruh dunia.
Sebagai informasi, The Fed telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 12 – 13 Desember 2023 waktu setempat. Begitu pula dengan Bank Indonesia (BI) yang juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 20 – 21 Desember 2023.
Selain menahan suku bunga, The Fed juga mengisyaratkan adanya pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan. Pelonggaran kebijakan suku bunga oleh The Fed ini tentunya bakal menguntungkan sejumlah sektor, termasuk salah satunya perbankan. Selain itu, sentimen Pemilu 2024 yang hanya tinggal sebulan lagi juga turut mendorong kenaikan harga saham-saham perbankan, mengingat perputaran uang yang cenderung meningkat menjelang Pemilu, sehingga memberi dampak positif bagi sektor perbankan.