[Medan | 25 Januari 2024] Sejumlah saham perbankan raksasa terpantau anjlok pada perdagangan hari Rabu (24/1/2024). Adapun saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat melemah 1,54% ke level Rp 6.400 per saham. Kemudian sahamPT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) anjlok 0,88% ke level Rp 5.650 per saham, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga melemah 0,78% ke level Rp 9.525 per saham. Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau sempat melemah, meskipun akhirnya ditutup menguat 0,92 % ke level Rp 5.475 per saham.
Melemahnya saham perbankan ini pun terjadi seiring dengan mendekatnya rilis laporan kinerja keuangan sepanjang tahun 2023, yang diperkirakan akan dirilis pada akhir Januari atau awal Februari mendatang. Laba keempat bank besar ini diperkirakan akan kembali bersaing untuk mencetak rekor laba tertinggi sepanjang masa lagi, mengingat laba mereka pada tahun 2022 telah mencatatkan All Time High (ATH).
Adapun proyeksi dari CNBC Indonesia Research menunjukkan potensi pertumbuhan laba tertinggi untuk BBCA, yakni sekitar 18,19% secara tahunan (YoY), menuju angka Rp 48,16 triliun. Sementara itu, BBRI diproyeksikan untuk mencetak laba terbesar secara nilai sekitar Rp 52,46 triliun. Namun, pertumbuhan laba BBRI cenderung lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya, hanya sekitar 2,07% YoY.
Sebelumnya, saham BBNI sempat mencetak rekor harga saham tertinggi pada 5 Januari 2024 lalu di level Rp 5.750 per saham, kemudian diikuti oleh BMRI di level Rp 6.675 pada 12 Januari 2024. Tak ketinggalan juga dengan BBRI yang ikut mencatat harga tertinggi di Rp 5.900 pada 15 Januari 2024 lalu, dan BBCA yang juga turut mencetak rekor harga tertinggi di Rp 9.775 per saham pada perdagangan 19 Januari 2024.
Meskipun saat ini harga sudah mulai mengalami penurunan, tren pergerakan harga cenderung menunjukkan penguatan. Hal ini pun menarik untuk diperhatikan mengingat bahwa laporan keuangan sepanjang tahun 2023 diharapkan akan segera dirilis. Proyeksi pertumbuhan positif dan diperkirakan mencetak rekor laba lagi dalam laporan keuangan tersebut diharapkan dapat menjadi mendorong harga saham-saham perbankan ini kedepannya.