[Medan | 24 Juli 2024] Saham sejumlah bank digital perlahan bangkit, dengan penguatan harga yang cukup signifikan dalam sebulan terakhir. Adapun dalam sebulan terakhir, saham Allo Bank Indonesia (BBHI) melejit 21,68%, saham Bank Jago (ARTO) melesat 18%, saham Bank Neo Commerce (BBYB) naik 12,50%, saham Bank Raya Indonesia (AGRO) meningkat 10,09%, dan Bank Aladin Syariah (BANK) menguat 5,62%.
Sementara pada perdagangan hari Selasa (23/7/2024), saham Bank Jago (ARTO) melesat 5,86% ke level Rp 2.530, saham Allo Bank Indonesia (BBHI) melejit 7,95% ke level Rp 950, saham Bank Raya Indonesia (AGRO) stagnan di level Rp 242, dan saham Bank Neo Commerce (BBYB) juga stagnan di level Rp 256, sedangkan saham Bank Aladin Syariah (BANK) anjlok 0,53%.
Kenaikan ini dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga dari The Fed dan Bank Indonesia (BI) pada semester kedua tahun 2024. Analis dari NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi, menyatakan bahwa kenaikan harga saham bank digital sejalan dengan upaya bank-bank tersebut untuk meningkatkan profitabilitas. Menurutnya, suku bunga masih menjadi tantangan bagi sektor perbankan, termasuk bank digital, dan penurunan suku bunga diharapkan dapat memperbaiki kinerja mereka.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 16 dan 17 Juli 2024. Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,5% dan suku bunga lending facility di level 7%. Perry juga menyampaikan bahwa BI membuka peluang adanya penurunan suku bunga atau BI Rate pada kuartal IV tahun ini.
Sementara itu, inflasi di AS, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), turun menjadi 3% secara tahunan pada bulan Juni dari 3,3% di bulan Mei, dan berada jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,1%. Sementara itu, IHK inti tahunan, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang volatil, naik sebesar 3,3%, juga di bawah prakiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 3,4% dari bulan sebelumnya.
Inflasi AS di Juni 2024 yang lebih rendah dari prakiraan ini pun mendorong ekspetasi penurunan suku bunga AS lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada akhir tahun 2024. Adapun CME FedWatch Tool per 18 Juli 2024 memproyeksikan probabilitas penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan 18 September 2024 mendatang mencapai 96,2%.