[Medan | 14 Januari 2025] Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami penurunan signifikan hingga berada di bawah Rp4.000 pada perdagangan Senin (13/1/2025). Secara spesifik, saham BBRI ditutup melemah 3,99% ke level Rp3.850 per lembar saham.
Terakhir kali saham BBRI turun di bawah level Rp4.000 terjadi pada Oktober 2021. Saham ini memulai tahun 2025 di level Rp4.100 per saham, tetapi terus mengalami penurunan selama pekan-pekan awal tahun. Dibandingkan bank-bank besar lainnya, kinerja saham BBRI termasuk salah satu yang paling tertekan.
Menariknya, di tengah penurunan harga saham, jumlah pemegang saham BBRI justru meningkat. Per 31 Desember 2024, jumlah investor yang memegang saham BBRI mencapai 653.247, bertambah 38.186 dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah 615.061. Porsi kepemilikan masyarakat non-warkat tercatat sebesar 46,169% dari total saham BBRI pada akhir Desember 2024.
Peningkatan jumlah investor ini tidak terlepas dari performa kinerja keuangan BBRI sepanjang sebelas bulan pertama tahun 2024. BBRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp50 triliun hingga November 2024, meningkat 3,96% secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp49,09 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 1,31% yoy menjadi Rp100,88 triliun hingga November 2024. Selain itu, pendapatan berbasis komisi (fee-based income) juga meningkat 9,66% yoy menjadi Rp20,34 triliun.
Hingga November 2024, BBRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.219,21 triliun, tumbuh 4,99% secara tahunan. Aset bank ini juga meningkat 4,36% yoy menjadi Rp1.851,3 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) BBRI tumbuh 6,95% yoy menjadi Rp1.386,71 triliun, sementara dana murah (CASA) naik 10,79% yoy menjadi Rp914,83 triliun per November 2024.