IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Saham Big Banks Kembali Loyo, Apa Penyebabnya?

By Aurelia Tanu 6 months ago Bisnis
Image source: AP/ business-standard.com
SHARE

[Medan | 3 Desember 2024] Empat saham bank besar di Indonesia kompak melemah pada perdagangan hari Senin (2/12/2024). Adapun saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat turun 1,88%, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anjlok 2,5%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ambruk 5,42%, serta PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) melemah 2,44%.

Penurunan ini terjadi seiring dengan respons investor terhadap laporan aktivitas manufaktur Indonesia yang terus mengalami kontraksi hingga November 2024. PMI manufaktur Indonesia berada di angka 49,2 pada Oktober 2024, sama seperti bulan sebelumnya. Kontraksi yang berlangsung selama empat bulan berturut-turut ini mencerminkan kondisi sektor manufaktur yang semakin memburuk.

Situasi serupa terakhir kali terjadi pada awal pandemi COVID-19 tahun 2020, ketika aktivitas ekonomi melambat drastis untuk menekan penyebaran virus. Penurunan berkepanjangan di sektor manufaktur berpotensi menjadi ancaman serius bagi penyerapan tenaga kerja, yang dapat memicu lonjakan angka pengangguran.

Kenaikan tingkat pengangguran akan berdampak negatif pada daya beli masyarakat, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menjadi perhatian khusus karena konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Sementara itu, Indonesia mencatat kenaikan inflasi pada November 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) naik 0,30% (month-to-month/mtm) dibandingkan Oktober 2024 yang hanya 0,08% (mtm). Secara tahunan, inflasi tercatat 1,55% (year-on-year/yoy), sedangkan inflasi tahun kalender mencapai 1,12% (year-to-date/YTD).

Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama inflasi pada bulan tersebut. Sebanyak delapan dari sepuluh komoditas penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok ini. Bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng menjadi empat komoditas utama dengan kontribusi inflasi tertinggi.

 

You Might Also Like

GOTO dan ISAT Luncurkan Sahabat-AI, Bagaimana Nasib Sahamnya?

Saham FORE ARA 2 Hari Berturut-turut, Apa Pemicunya?

IHSG Bakal Kemana Jelang Long Weekend Idul Adha?

Kerjasama dengan TLKM, Saham WIFI Bakal Kemana?

Siap-siap! UNVR Bakal Bagikan Dividen 99,7% dari Laba 2024

TAGGED: saham BBCA, saham BBNI, saham BBRI, saham big banks, saham BMRI, saham perbankan
Aurelia Tanu December 3, 2024 December 3, 2024
Previous Article Inflasi Indonesia Capai 1,55% di November 2024, Level Terendah Sejak 2021
Next Article PMI Manufaktur China Naik ke 51,5, Sinyal Ekonomi Mulai Membaik
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?