[Medan | 7 Februari 2025] Empat bank terbesar di Indonesia mencatatkan pelemahan serentak pada perdagangan Kamis (6/2/2025). Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 4,11%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 1,92%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merosot 4,67%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) jatuh paling dalam, anjlok 7,69%.
Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal hari ini sebagian besar dipicu oleh tekanan pada saham perbankan big caps. Meski tiga dari empat bank telah melaporkan kinerja keuangan yang tumbuh positif, investor asing tampaknya masih enggan kembali ke sektor ini.
PT Bank Mandiri Tbk mencatat laba Rp 55,78 triliun sepanjang 2024, tumbuh hanya 1,31% secara tahunan (YoY). Angka ini berada di bawah ekspektasi konsensus analis yang memproyeksikan laba mencapai Rp 56,67 triliun. Salah satu faktor yang menahan pertumbuhan laba adalah kenaikan biaya provisi sebesar 17,5% YoY menjadi Rp 11,93 triliun. Selain itu, pendapatan bunga bersih Bank Mandiri hanya tumbuh 6,12% YoY menjadi Rp 101,76 triliun, sementara beban bunga melonjak 35% YoY menjadi Rp 49,48 triliun.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat laba bersih Rp 21,46 triliun di 2024, naik 2,7% YoY. Namun, pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatat kenaikan 3,5% YoY. Kinerja laba BNI juga tidak memenuhi ekspektasi analis Bloomberg yang memperkirakan laba bisa mencapai Rp 24,22 triliun.
Di sisi lain, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan laba Rp 54,8 triliun sepanjang 2024, tetapi masih berada di bawah perkiraan konsensus analis yang memproyeksikan laba sebesar Rp 59,25 triliun. Saat ini, pasar masih menunggu laporan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk 2024, yang akan melengkapi gambaran kinerja bank-bank big caps di Indonesia.