[Medan | 26 September 2024] Saham perbankan, termasuk bank berkapitalisasi besar, mengalami penurunan pada perdagangan Rabu (25/9/2024). Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 3,62%, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melemah 3,03%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 3,45%.
Selain itu, saham bank lainnya juga mengalami penurunan, seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang turun 1,29%, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) anjlok 5,20%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 3,01%, dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) melemah 4,20%.
Pelemahan saham perbankan ini diperkirakan tidak disebabkan oleh fundamental perusahaan. Menurut Rahmanto Tyas Raharja, Investment Analyst Lead di Stockbit, BBRI mencatat laba bersih yang positif pada Agustus 2024 sebesar Rp 4,8 triliun, tumbuh 51% secara bulanan dan 21% secara tahunan. Namun, penyaluran kredit BBRI hanya tumbuh 7,1% selama delapan bulan pertama, di bawah proyeksi 10-12%, sejalan dengan fokus BBRI pada kualitas kredit.
Laba bersih BBNI juga tumbuh 13% secara tahunan menjadi Rp 1,7 triliun pada Agustus 2024, meskipun turun 12% secara bulanan. Kredit BBNI tumbuh 9%, lebih rendah dari ekspektasi manajemen sebesar 10-12%, namun NIM dan biaya kredit tetap terjaga meskipun ada risiko likuiditas.
Pelemahan sektor perbankan ini terjadi di tengah optimisme di bursa China dan Hong Kong, yang mengalami kenaikan setelah People’s Bank of China (PBoC) mengumumkan stimulus moneter untuk mendorong ekonomi, termasuk penurunan suku bunga acuan, Giro Wajib Minimum (GWM), dan syarat minimal uang muka untuk pembelian rumah kedua.