[Medan | 3 Juni 2024] Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang energi terbarukan ini, kembali mengalami penurunan signifikan hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) 10% ke level Rp 8.225 per saham pada perdagangan hari Jumat (31/5/2024).
Sebagai informasi, setelah suspensi dicabut oleh BEI, kini saham BREN diperdagangkan menggunakan sistem full call auction (FCA). BEI menyatakan bahwa masuknya BREN di papan pemantauan khusus ini disebabkan oleh suspensi yang berlangsung lebih dari satu hari. Dengan begitu, batasan penurunan harga saham BREN (ARB) hanya terbatas di 10%.
Penurunan ini pun membuat kapitalisasi pasar (market cap) BREN tersungkur dan digeser oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai emiten dengan market cap terbesar. Adapun saat ini, market cap BREN tercatat sebesar Rp 1.100,39 triliun, sedangkan BBCA sebesar Rp 1.140,29 triliun.
Sementara kabar terbaru mengenai BREN adalah FTSE Russell mengumumkan rebalancing indeks FTSE Global Equity Series dengan memasukkan BREN. Periode konstituen akan berlaku setelah penutupan perdagangan 21 Juni 2024 atau efektif mulai Senin, 24 Juni 2024. Meskipun begitu, FTSE Russel mencatat bahwa tinjauan tersebut masih bisa berubah dengan keputusan final pada 10 Juni 2024.