[Medan | 23 September 2024] Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang energi terbarukan ini mendadak terjun sebesar 19,95% ke level Rp 8.825 per lembar saham pada perdagangan hari Jumat (20/9/2024).
Penurunan ini merupakan yang terbesar setelah sebelumnya saham BREN sempat menguat dan mencapai level di atas Rp 12.000 per lembar saham pada bulan ini. Penurunan drastis tersebut terjadi setelah BREN dikeluarkan dari indeks FTSE karena tidak memenuhi persyaratan terkait free float.
Menurut keterangan tertulis dari FTSE Russell pada Kamis (19/9), BREN dianggap tidak memenuhi aturan Free Float Restriction, yaitu batas minimal kepemilikan saham oleh pemegang saham publik. FTSE mencatat bahwa empat pemegang saham utama menguasai 97% dari total saham yang beredar. Oleh karena itu, BREN dikeluarkan dari Indeks FTSE Russell yang akan berlaku mulai Rabu (25/9/2024).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih BREN pada semester I-2024 tercatat naik tipis 0,5% menjadi US$ 57,93 juta dibandingkan US$ 57,64 juta pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan semester I-2024 turun menjadi US$ 290 juta dari US$ 296,9 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Beban depresiasi dan amortisasi BREN meningkat menjadi US$ 36,9 juta pada semester I-2024 dari US$ 36,7 juta di semester yang sama tahun sebelumnya. Beban keuangan juga meningkat menjadi US$ 67,9 juta pada semester I-2024 dibandingkan US$ 66,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat beban konsultasi dan teknis sebesar US$ 6,96 juta, tunjangan produksi kepada PGEO sebesar US$ 8,41 juta, dan beban keuangan sebesar US$ 67,92 juta.
Per Juni 2024, total aset BREN tercatat sebesar US$ 3,7 miliar, meningkat dari US$ 3,5 miliar pada Desember 2023. Sementara itu, total liabilitas atau utang perusahaan naik menjadi US$ 3 miliar per semester I-2024 dari US$ 2,8 miliar pada akhir Desember 2023.