[Medan | 8 November 2024] Harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), perusahaan yang bergerak dalam eksplorasi dan pengembangan tambang, termasuk tembaga, emas, seng, timbal, dan bahan berharga lainnya ini terpantau anjlok sebesar 9,55% ke level Rp 398 per saham pada perdagangan hari Kamis (07/11/2024).
Pelemahan ini pun menghentikan kenaikan beruntun selama empat hari sebelumnya. Namun, dalam sepekan terakhir, saham BRMS masih mencatat kenaikan 9,78%, dan dalam sebulan melonjak hingga 42,25%. Investor tampaknya merespons negatif berita bahwa BRMS tidak termasuk dalam daftar konstituen baru untuk rebalancing indeks MSCI pada periode November ini.
Sebelumnya, beredar rumor bahwa perusahaan yang dimiliki oleh Grup Bakrie dan Grup Salim ini berpotensi masuk ke dalam indeks MSCI. Indeks MSCI adalah indeks yang disusun oleh Morgan Stanley Capital International, yang membutuhkan kriteria seperti kapitalisasi pasar yang besar, likuiditas tinggi, dan aksesibilitas yang mudah bagi investor internasional.
Selain dampak dari indeks MSCI, pelemahan harga saham BRMS juga dipengaruhi oleh turunnya harga emas spot (XAU/USD) sebesar 3% pada Rabu (6/11), akibat penguatan dolar AS setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024.
Walaupun demikian, prospek BRMS tetap terlihat cerah dengan adanya rencana ekspansi yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas produksi emas dan eksplorasi cadangan baru untuk memperkuat posisinya di industri tambang Indonesia. Dengan dukungan dari grup besar dan proyeksi peningkatan permintaan, BRMS menargetkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut analis Samuel Sekuritas, BRMS memiliki aset cadangan yang signifikan di Banten, Aceh, dan Gorontalo dengan total cadangan mencapai 126,1 juta ton, empat kali lebih besar dari CPM. Salah satu proyek yang dijadwalkan akan dikomersialisasikan adalah tambang Gorontalo Minerals pada tahun 2026, dengan kapasitas pengolahan 2.000 ton per hari serta kadar tembaga dan emas masing-masing sebesar 0,49% dan 0,43 gram per ton. Samuel Sekuritas memperkirakan langkah ini dapat meningkatkan EBITDA BRMS pada 2028 hingga mencapai USD107 juta (naik 56,3% YoY) dan laba bersih hingga USD129 juta (naik 21,0% YoY).