[Medan | 7 November 2024] Harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), perusahaan yang bergerak dalam eksplorasi dan pengembangan tambang, termasuk tembaga, emas, seng, timbal, dan bahan berharga lainnya, kembali mengalami kenaikan sebesar 6,80% ke level Rp 440 per saham pada perdagangan Rabu (6/11/2024).
Kenaikan ini menandai empat hari berturut-turut penguatan saham BRMS, dengan peningkatan total sebesar 15,03% dalam sepekan dan lonjakan 55,63% dalam sebulan. Saham BRMS bahkan sempat mencapai Rp 448, level tertingginya dalam 10 tahun terakhir.
Menurut laporan Algo Research pada 20 Oktober 2024, lonjakan harga saham BRMS didorong oleh ekspektasi bahwa perusahaan akan masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Indeks MSCI sendiri adalah indeks yang dikelola oleh lembaga riset Morgan Stanley Capital Indonesia, yang memerlukan kapitalisasi pasar besar, likuiditas tinggi, dan aksesibilitas bagi investor internasional untuk memenuhi kriteria keanggotaannya.
Analis Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer, menyatakan bahwa dengan kapitalisasi pasar BRMS mencapai Rp 56,7 triliun dan free float sebesar 49%, BRMS sudah memenuhi syarat untuk masuk indeks MSCI. Miftah menambahkan bahwa masuknya BRMS ke dalam indeks ini dapat meningkatkan likuiditas saham serta menarik minat lebih banyak investor.
Menurut Miftah, potensi BRMS masuk ke indeks global ini tercermin dari pergerakan harga sahamnya yang impulsif dalam beberapa periode terakhir. Hingga Juni 2024, BRMS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 61,26 juta, meningkat 25,85% secara tahunan, sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 62,07% menjadi US$ 8,95 juta.