[Medan | 2 Oktober 2024] PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan minyak bumi ini terpantau melonjak 17,21% ke level Rp 143 per saham pada hari Selasa (1/10/2024), yang merupakan level tertingginya sepanjang tahun (year-to-date).
Kenaikan signifikan saham BUMI ini terjadi di tengah penguatan harga batu bara, didorong oleh sejumlah sentimen positif seperti cuaca musim dingin yang lebih dingin di Eropa, penurunan produksi batu bara dari Rusia, serta optimisme terhadap pemulihan ekonomi China.
Harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2024 naik US$ 0,35 menjadi US$ 145,1 per ton, sedangkan harga untuk November 2024 meningkat US$ 0,3 menjadi US$ 146,55 per ton. Harga untuk Desember 2024 juga terkerek naik US$ 0,3 menjadi US$ 147,9 per ton. Di pasar Eropa, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2024 naik US$ 0,75 menjadi US$ 119 per ton, sementara untuk November dan Desember masing-masing naik menjadi US$ 119,4 dan US$ 120,3 per ton.
Menurut catatan analis Vertis yang dikutip dari Montel, pasar energi Eropa mengalami penguatan, didukung oleh prakiraan cuaca yang lebih dingin yang meningkatkan permintaan pemanas. Kenaikan harga gas turut mendorong harga batu bara, karena kekhawatiran eskalasi konflik di Timur Tengah dapat mengganggu jalur pasokan utama. Harga gas untuk bulan depan di TTF Dutch naik 0,2% menjadi 38,6 euro per MWH.
Dukungan lain bagi harga batu bara datang dari penurunan produksi Rusia. Menurut data Rosstat, Rusia memproduksi sekitar 32 juta ton batu bara pada Agustus 2024, turun 6,2% secara tahunan. Sementara itu, paket stimulus ekonomi besar yang diluncurkan oleh Pemerintah China dan keputusan Bank Sentral China (PBoC) untuk menurunkan reverse repo rate (RRR) juga turut menjadi faktor penguat harga batu bara.