[Medan | 10 Juli 2025] Menjelang pencatatan perdananya di Bursa Efek Indonesia, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) sudah menunjukkan gejolak di pasar negosiasi.
Sejumlah investor dilaporkan rela membayar hingga Rp1.215 per saham, atau sekitar 6 kali lipat dari harga IPO-nya sebesar Rp190, demi mendapatkan saham CDIA lebih awal sebelum resmi diperdagangkan di pasar reguler. Informasi ini mencuat pada Selasa, 9 Juli 2025, dari sumber-sumber pasar yang menyebutkan adanya minat besar terhadap saham ini sejak proses penjatahan IPO selesai.
Harga tinggi yang ditawarkan di pasar negosiasi mengindikasikan antisipasi besar dari investor terhadap potensi kenaikan harga signifikan saat CDIA resmi melantai di bursa. Fenomena ini turut diperkuat oleh fakta bahwa IPO CDIA sebelumnya mencatatkan oversubscription hingga 1.506 kali dari porsi pooling, menjadikannya salah satu IPO tersukses tahun ini dari sisi permintaan investor.
Minat besar terhadap CDIA didorong oleh ekspektasi terhadap prospek bisnisnya ke depan. CDIA, yang terafiliasi dengan Grup Barito milik konglomerat Prajogo Pangestu, bergerak di bidang logistik energi dan penyimpanan komoditas strategis, serta terhubung erat dengan entitas besar seperti Barito Renewables (BREN), Chandra Asri (TPIA), dan Barito Pacific (BRPT). Para pelaku pasar berspekulasi bahwa CDIA akan memiliki peran kunci dalam integrasi rantai pasok energi dan petrokimia nasional, terutama karena strategi ekspansi jangka panjangnya sejalan dengan arah pengembangan proyek hilirisasi pemerintah.
Fenomena tingginya harga saham CDIA di pasar negosiasi memberikan sentimen positif terhadap saham-saham milik Grup Barito lainnya. Sejak awal pekan, saham BRPT dan BREN tercatat mengalami penguatan, di tengah spekulasi bahwa suksesnya IPO CDIA akan menjadi katalis lanjutan bagi kinerja saham-saham tersebut. Para investor menilai bahwa CDIA bukan hanya sekadar IPO baru, tetapi bisa menjadi simpul strategis dalam ekosistem bisnis Prajogo Pangestu ke depan.
Namun, di sisi lain, harga yang sudah naik tajam di pasar negosiasi juga membawa risiko. Jika pada hari pertama perdagangan harga CDIA dibuka terlalu tinggi dibandingkan level fundamentalnya, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi koreksi teknikal pasca-euforia.