[Medan | 20 Februari 2025] Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan data center milik Otto Toto Sugiri, melonjak 19,97% hingga menyentuh auto reject atas (ARA) di level Rp 56.025 per saham pada perdagangan Rabu (19/2/2025). Kenaikan ini juga menandai level tertingginya dalam tiga bulan terakhir.
Lonjakan harga saham DCII terjadi setelah Direktur Utama perusahaan, Otto Toto Sugiri, mengungkapkan peluang untuk melakukan stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Secara historis, saham DCII tergolong minim transaksi karena harga per lembarnya relatif tinggi.
Stock split biasanya dilakukan untuk meningkatkan likuiditas saham dengan menurunkan harga per unitnya, sehingga lebih terjangkau bagi investor ritel. Langkah ini juga berpotensi memperluas basis investor serta meningkatkan partisipasi pasar terhadap saham DCII. Jika rencana ini terwujud, saham DCII berpotensi menjadi lebih aktif diperdagangkan.
Dari sisi kinerja keuangan, DCII mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 449,49 miliar hingga kuartal III-2024, meningkat 21,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 370,43 miliar. Pertumbuhan laba ini ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 15,08%, dari Rp 958,14 miliar pada kuartal III-2023 menjadi Rp 1,1 triliun pada kuartal III-2024.
Namun, beberapa komponen beban mengalami peningkatan, di antaranya beban pokok pendapatan yang naik menjadi Rp 472,18 miliar, beban pemasaran menjadi Rp 2,53 miliar, serta beban lainnya yang membengkak menjadi Rp 2,12 miliar. Selain itu, beban pajak penghasilan neto turut meningkat menjadi Rp 63,05 miliar. Di sisi lain, beban umum dan administrasi justru menurun menjadi Rp 59,07 miliar, begitu pula dengan beban keuangan yang berkurang menjadi Rp 61,18 miliar.
Dari aspek neraca, ekuitas perusahaan per akhir September 2024 tercatat sebesar Rp 2,66 triliun, meningkat dari Rp 2,21 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Total liabilitas DCII berkurang dari Rp 1,47 triliun menjadi Rp 1,32 triliun, sementara total aset mengalami kenaikan dari Rp 3,67 triliun menjadi Rp 3,98 triliun.
Sebagai informasi, saham DCII diperdagangkan pada harga Rp 420 per saham saat pertama kali melantai di Bursa pada 6 Januari 2021. Dengan demikian, saham ini telah mencatatkan kenaikan sebesar 11.019% sejak IPO.
Lonjakan harga saham DCII semakin terlihat setelah taipan Anthoni Salim masuk sebagai pemegang saham pada pertengahan 2021. Ia menambah kepemilikannya di DCII dengan membeli 192,74 juta saham pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277 per lembar, senilai sekitar Rp 1,01 triliun. Sebelumnya, Anthoni telah memiliki 72,29 juta saham DCII atau setara 3,03% dari total saham perusahaan. Setelah transaksi tersebut, kepemilikannya meningkat menjadi 265 juta saham.