[Medan | 6 September 2024] Harga saham PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), perusahaan yang bergerak dalam didang investasi, perdagangan umum, keagenan dan perwakilan ini terpantau melesat hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) dengan naik 19,80% ke level Rp 8.925 per lembar pada perdagangan hari Kamis (5/9/2024).
Adapun dalam sepekan terakhir, saham DNET telah meningkat sebesar 71,63%. Secara year to date, kenaikannya mencapai 89,89%, memberikan keuntungan besar bagi investornya. Saham DNET juga mengalami kenaikan ARA selama tiga hari berturut-turut sejak perdagangan Selasa lalu. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan DNET dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) pada Rabu (4/9/2024) karena pergerakan saham yang tidak biasa.
Meskipun begitu, belum diketahui dengan pasti apa alasan di balik kenaikan ARA selama tiga hari berturut-turut. Namun, ada spekulasi bahwa DNET terlibat dalam akuisisi terkait merger dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia, yaitu PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Berdasarkan kabar yang beredar, Grup Salim diduga akan masuk melalui PT Mega Akses Persada, anak usaha DNET. Minat Grup Salim ini tidak mengejutkan karena mereka memiliki 26% saham di perusahaan telekomunikasi Filipina, PLDT, melalui First Pacific. Grup ini juga aktif dalam kegiatan merger dan akuisisi (M&A), setelah membeli saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dan Rex Minerals (RXM AU) dalam 12 bulan terakhir.
Dari segi kinerja keuangan, pada semester I-2024, DNET mencatatkan laba sebesar Rp 444,89 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, di mana laba bersih mencapai Rp 459,46 miliar.