[Medan | 18 April 2024] Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan teknologi yang bergerak di bidang jasa ride hailing, e-commerce dan digital payment ini terpantau anjlok 4,62% ke level Rp 62 per saham pada perdagangan hari Rabu (17/4/2024). Adapun pada perdagangan hari Selasa (16/4/2024), saham GOTO juga sempat melemah 4,41%.
Melemahnya saham GOTO ini pun didorong oleh ketidakpastian pasar mengenai kemungkinan Bank Sentral Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuannya pada Juni 2024. Pasalnya, saham teknologi sendiri merupakan salah satu sektor yang sensitif terhadap suku bunga, selain sektor perbankan dan properti, sehingga informasi mengenai kebijakan The Fed tentunya akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga saham GOTO.
Sebelumnya, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat atau pada pertengahan tahun ini. Namun kini The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada tingkat yang tinggi lebih lama karena dampak serangan Iran ke Israel pada hari Sabtu (13/4/2024)
Selain itu, data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa inflasi di AS, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), naik menjadi 3,5% secara tahunan pada bulan Maret dari 3,2% di bulan Februari. Data inflasi tersebut pun menambah keraguan terhadap perkiraan penurunan suku bunga The Fed.
Adapun menurut perangkat CME FedWatch, investor kini memperbarui ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pertama, memindahkannya dari bulan Juni menjadi September.
Sebagai informasi, GOTO mencatatkan peningkatan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar 128% dari Rp 39,57 triliun menjadi Rp 90,39 triliun di tahun 2023. Adapun penyebab utama dari peningkatan rugi bersih tersebut adalah divestasi PT Tokopedia ke TikTok yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hal ini mengakibatkan GOTO mencatatkan kerugian akibat penurunan nilai aset goodwill sebesar Rp 78,76 triliun selama tahun 2023. Jika mengabaikan pencatatan goodwill, GOTO seharusnya membukukan rugi bersih sebesar Rp 11,8 triliun pada 2023. Kerugian ini turun 60% secara tahunan dari Rp 29,3 triliun di 2022.
Namun secara rinci, kinerja operasional GOTO sejatinya telah membaik. Pasalnya, pendapatan bersih perusahaan ini mencapai Rp 14,78 triliun, naik 30,28% YoY dari Rp 11,34 triliun. Jumlah beban GOTO juga turun sebesar 39,86% dari Rp 41,67 triliun menjadi Rp 25,06 triliun di 2023. Hal ini pun mengakibatkan rugi usaha GOTO menyusut 66,11% menjadi Rp 10,27 triliun sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan rugi usaha sebesar Rp 30,32 triliun pada tahun sebelumnya.