[Medan | 17 Oktober 2025] Harga saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) terus menunjukkan kebangkitan dalam dua bulan terakhir. Dalam tiga bulan terakhir, saham emiten energi ini sudah melonjak lebih dari 63% dan kini bertengger di Rp2.420 per saham (Kamis, 16/10/2025). Kenaikan signifikan ini menandakan meningkatnya kepercayaan investor terhadap arah transformasi bisnis perseroan.
Katalis utama di balik reli ini adalah potensi besar proyek emas yang sedang digarap INDY di Sulawesi Selatan. Berdasarkan riset Sucor Sekuritas, proyek Awak Mas memiliki cadangan sumber daya sekitar 2,3 juta ons emas, dengan 1,5 juta ons di antaranya sudah terbukti siap ditambang. Menariknya, valuasi proyek emas tersebut disebut lebih tinggi dari kapitalisasi pasar INDY saat ini, menjadikannya aset strategis yang berpotensi mengerek nilai perusahaan ke depan.
Untuk memperkuat eksekusi proyek, INDY bekerja sama dengan Macmahon Holding Ltd, kontraktor tambang global asal Australia. Kemitraan ini memperkuat kredibilitas proyek sekaligus mengurangi risiko operasional di mata investor.
Prospek Emas Jadi Mesin Pertumbuhan Baru
Tambang Awak Mas dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada semester II/2026, dengan target produksi awal antara 100.000–140.000 ons per tahun.
Dengan estimasi biaya produksi sekitar US$1.600 per ons dan harga emas global yang stabil di atas US$3.600 per ons, prospek margin keuntungan INDY dinilai sangat menarik.
Sucor Sekuritas memproyeksikan bahwa kontribusi tambang emas akan mulai mendongkrak kinerja keuangan pada 2026. Analis Yoga Ahmad Gifari memperkirakan laba bersih INDY bisa mencapai US$20 juta pada 2026, melonjak 311% dibanding tahun sebelumnya, dan berpotensi naik hingga US$122 juta pada 2027 seiring optimalnya produksi.
Nilai Aset Emas Lebihi Harga Saham
Dalam riset yang sama, nilai bisnis emas INDY diperkirakan mencapai US$911 juta, atau sekitar Rp2.800 per saham, lebih tinggi dari harga pasar saat ini di Rp2.420.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar belum sepenuhnya menghargai potensi besar proyek emas Awak Mas, sehingga saham INDY dinilai masih berada dalam kategori undervalued, membuka peluang menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang.