[Medan | 29 Januari 2024] Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan emiten-emiten terbaru yang masuk ke dalam indeks LQ45 untuk periode 1 Februari 2024 hingga 31 Juli 2024. Adapun empat emiten yang berhasil masuk menjadi penghuni baru indeks LQ45 adalah saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Namun, pasar justru dikejutkan dengan masuknya saham PTMP dalam indeks LQ45 ini. Pasalnya, secara kapitalisasi pasar atau market cap, PTMP jauh lebih kecil dibanding ketiga emiten pendatang baru lainnya. Adapun market cap PTMP tercatat sebesar Rp 900,05 miliar, sedangkan MBMA sebesar Rp 72,90 triliun, PGEO Rp 54,64 triliun, dan MTEL Rp56,40 triliun.
Baca Juga: Saham MBMA, MTEL, PGEO, dan PTMP Resmi Jadi Penghuni Baru Indeks LQ45!
Selain memiliki market cap yang relatif kecil, PTMP juga memiliki rasio free float sebesar 22,99% dan memiliki bobot yang sangat kecil dalam indeks LQ45, yaitu hanya 0,01%. Sementara secara valuasi, saham PTMP memiliki nilai Price Earning Ratio (PER) 119,35x, dan nilai Price to Book Value (PBV) 5,36x. Angka PER dan PBV yang sudah berada di atas aturan normal ini pun menandakan bahwa saham PTMP tergolong mahal alias overvalued.
Menanggapi hal ini, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa penetapan konstituen indeks melibatkan parameter kuantitatif dan kualitatif, termasuk value, volume, frekuensi, rasio fundamental, dan parameter lainnya. Dia menegaskan bahwa saham-saham yang masuk dalam indeks, termasuk IDX30, LQ45, IDX80, dan indeks lainnya, diumumkan oleh BEI telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Setelah resmi masuk LQ45, keempat saham tersebut pun terpantau berhasil menguat pada perdagangan hari Jumat (26/1/2024). Adapun, saham saham PTMP melesat 24,56% ke level Rp 284 per saham. Disusul saham PGEO naik 5,18% ke level Rp 1.320 per saham, saham MBMA naik 8% ke level Rp 675 per saham, dan saham MTEL naik 3,85% ke level Rp 675 per saham.