[Medan | 12 Juli 2024] Harga saham emiten jasa angkutan laut atau perkapalan tercatat mengalami kenaikan pada perdagangan hari Kamis (11/7/2024). Saham PT Temas Tbk (TMAS) naik 6,33% ke level Rp 168, saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) meningkat 4,95% ke Rp 382, dan saham PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) naik 2,20% ke Rp 464 per saham.
Penguatan saham perkapalan ini didorong oleh lonjakan permintaan global untuk pengiriman peti kemas angkutan laut yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Mei, di tengah harga spot yang meningkat dan kemacetan pelabuhan yang parah. Berdasarkan data dari Xeneta dan Statistik Perdagangan Kontainer, volume pengiriman mencapai 15,94 juta TEU (kontainer setara 20 kaki) pada Mei, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar 15,72 juta TEU pada Mei 2021.
Rekor permintaan pada Mei membawa volume pengiriman tahun ini sedikit di bawah 74 juta TEU, meningkat 7,5 persen dibandingkan lima bulan pertama 2023. Menurut Emily, Senior Shipping Analyst di Xeneta, peningkatan ini disebabkan oleh lebih banyaknya barang yang dikirim melalui laut, meskipun kapasitas terbatas akibat pengalihan rute di sekitar Afrika karena konflik di Laut Merah dan kemacetan pelabuhan di Asia dan Eropa.
Permintaan global yang memecahkan rekor sebagian besar didorong oleh volume ekspor dari Timur Jauh, dengan China mencatatkan ekspor tertinggi sepanjang masa sebesar 6,2 juta TEU pada Mei, termasuk 853.000 TEU untuk permintaan peti kemas intra-China. Jumlah ini menyumbang 39% dari perdagangan peti kemas global pada Mei, bersamaan dengan kenaikan harga spot di rute perdagangan besar.
Di Pantai Timur AS, rata-rata kurs spot meningkat sebesar 130% menjadi US$ 9.550 per FEU. Di Eropa Utara dan Mediterania, kurs spot masing-masing naik sebesar 148% dan 88% menjadi US$ 8.030 dan US$ 7.830 per FEU. Emily menilai bahwa pasar spot akan terus meningkat mengingat konflik di Laut Merah belum mereda dan kemacetan pelabuhan di Asia dan Eropa membutuhkan waktu untuk teratasi.