[Medan | 19 September 2023] PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi ini terpantau kembali melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari Senin (18/9/2023).
Adapun hingga penutupan hari Senin, saham PGEO berhasil ditutup menguat 8,48% ke level Rp 1.535 per saham. Dengan begitu, harga saham PGEO pun sudah melesat 86,39% dari harga IPO-nya. Sementara dalam sebulan terakhir ini, saham PGEO sudah tercatat meroket 51,4%.
Melesatnya saham PGEO ini pun terjadi setelah perwakilan pemerintah dari Kenya mengunjungi PGEO. Selama kunjungan tersebut, PGEO juga telah menandatangani perjanjian non-disclosure agreement (NDA) dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja sama dalam pengembangan sumber daya energi panas bumi di Kenya dan Indonesia. Kerja sama ini merupakan langkah awal PGEO menuju status perusahaan energi hijau kelas dunia.
Selain kerja sama dengan GDC, PGEO juga menandatangani kesepakatan dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan Konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi pengembangan hingga 500 MW, dengan 140 MW di antaranya siap untuk dieksploitasi.
Di samping itu, terdapat rumor tentang niat PGEO untuk mengakuisisi PT Sorik Marapi Geothermal Power. Rumor ini mengisyaratkan bahwa PGEO berencana untuk memperluas portofolio bisnisnya di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan mengakuisisi Sorik Marapi Geothermal Power, yang saat ini dimiliki oleh PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS).