PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa (8/8/2023). Dalam perdagangan perdananya, saham PPRI dibuka sempat menyentuh batas atas kenaikan harga atau Auto Reject Atas (ARA). Adapun berdasarkan data BEI, saham PPRI pada pukul 09.00 WIB terpantau naik 33,57% ke level Rp 187 per saham dari harga IPO yaitu Rp 140 per saham.
Meskipun begitu, posisi harga Rp 187 ini tak bertahan lama. Adapun hingga pukul 11.30 WIB, harga saham PPRI terpantau berada pada level Rp 119 per saham atau anjlok 15% dari harga IPO Rp 140 per saham, hingga terkena Auto Rejection Bawah (ARB). Saham PPRI pun mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp 13,58 miliar dan volume perdagangan sebesar 110,37 juta saham.
Sebagai informasi, PPRI menawarkan sebanyak-banyaknya 275 juta saham baru atau setara dengan 25,58% dari modal ditempatkan disetor penuh usai IPO dengan nominal Rp 25 per saham. Dengan begitu, PPRI memperoleh dana sebesar Rp38,50 miliar dari aksi IPO ini. Selain itu, PPRI juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 165 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau setara dengan 20,63% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan Rp 200.
Adapun seluruh dana yang dihimpun dari aksi IPO ini akan digunakan sebagai modal kerja perseroan, termasuk untuk membiayai persediaan seperti persediaan paper cup, paper bowl, paper bag, dan paper wrap dan biaya operasional yaitu beban penjualan serta beban umum dan administrasi perseroan.