[Medan | 10 Januari 2024] Sejumlah emiten milik Prajogo Pangestu terpantau terjun bebas pada perdagangan hari Selasa (9/1/2024). Adapun saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terpantau melemah 20% ke level Rp 4.220 per saham, kemudian saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga ikut anjlok 18,18% ke level Rp 1.080 per saham, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga melemah 20% ke level Rp 5.400 per saham.
Sementara itu, emiten Prajogo Pangestu lainnya yaitu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terpantau masih belum dibuka kembali suspensinya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai informasi, saham CUAN diberhentikan sementara perdagangannya atau disuspensi di seluruh pasar mulai dari 19 Desember 2023 lalu. Suspensi ini pun dilakukan setelah terjadinya peningkatan harga saham yang signifikan secara kumulatif.
Baca Juga: Naik Tak Karuan, Saham CUAN Kena Suspensi!
Saham BREN pun menjadi saham yang memberatkan IHSG paling besar pada perdagangan hari Selasa ini, dengan 50,1 indeks poin. Tak hanya BREN, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga membebani IHSG masing-masing 33,4 indeks poin dan 13,2 indeks poin. Melemahnya tiga saham Prajogo Pangestu ini pun menjadi penghambat IHSG pada hari Selasa ini. Padahal, menjelang akhir 2023 lalu, saham BREN dan dua saham Prajogo lainnya sempat menjadi top movers IHSG, sehingga IHSG berhasil menyentuh level psikologis 7.200.
Kepala Riset Ekuitas Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menyatakan bahwa situasi ini sudah bisa diprediksi. Memasuki tahun 2024, saham-saham yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, terutama dalam Grup Barito, rentan mengalami tekanan atau koreksi karena kenaikan harga yang signifikan tahun lalu. Terlebih lagi, valuasi saham-saham tersebut sudah sangat tinggi, bahkan cenderung tidak sebanding dengan kondisi yang seharusnya.
Baca Juga: Saham BREN Berpotensi Masuk Indeks MSCI?