[Medan | 1 Februari 2024] Harga saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP), perusahaan yang bergerak dalam industri pengemasan untuk berbagai industri, termasuk susu, makanan dan minuman, farmasi, dll ini terpantau anjlok hingga menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) sebesar 24,82% ke level Rp 212 per saham pada perdagangan hari Rabu (31/1/2024).
Saham PTMP sendiri sempat menjadi sorotan pelaku pasar usai Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil rebalancing emiten-emiten yang tergabung dalam indeks LQ45. Pasalnya, secara kapitalisasi pasar atau market cap, PTMP jauh lebih kecil dibandingkan dengan ketiga emiten pendatang baru lainnya, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Adapun market cap PTMP tercatat sebesar Rp 900,05 miliar, sedangkan MBMA sebesar Rp 72,90 triliun, PGEO Rp 54,64 triliun, dan MTEL Rp56,40 triliun. Selain memiliki market cap yang relatif kecil, PTMP juga memiliki rasio free float sebesar 22,99% dan memiliki bobot yang sangat kecil dalam indeks LQ45, yaitu hanya 0,01%. Di sisi lain, kondisi dan kinerja perusahaan juga tergolong biasa saja, dengan pendapatan PTMP sepanjang tahun 2023 tercatat naik 12,5% menjadi Rp 153 miliar dari tahun 2022 yang sebesar Rp 136 miliar. Sementara laba bersih naik sebesar 20% menjadi Rp 12 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 10 miliar.
Menanggapi hal ini, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa penetapan konstituen indeks melibatkan parameter kuantitatif dan kualitatif, termasuk value, volume, frekuensi, rasio fundamental, dan parameter lainnya. Dia menegaskan bahwa saham-saham yang masuk dalam indeks, termasuk IDX30, LQ45, IDX80, dan indeks lainnya, diumumkan oleh BEI telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.