[Medan | 28 Desember 2023] Sejumlah emiten yang terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko, terpantau mengalami penguatan pada perdagangan hari Rabu (27/11/2023). Adapun saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) tercatat melesat 17,37% ke level Rp 500 per saham dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) juga meroket 9,38% ke level Rp 700 per saham.
Melesatnya sejumlah saham Hermanto Tanoko ini pun terjadi di tengah kabar bahwa konglomerat Surabaya tersebut telah masuk menjadi investor di Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun informasi sebelumnya menyebutkan bahwasannya CLEO telah masuk ke IKN, dimmana pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) milik CLEO atau Tanobel resmi beroperasi di IKN.
Baca Juga: Intip Deretan Saham yang Buat Tiga Taipan Indonesia Ini Tajir Melintir!
CLEO bahkan diketahui telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar untuk membangun pabrik AMDK di IKN. Semua capex tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik baru, pengembangan, penambahan mesin, dan jaringan distribusi di seluruh wilayah, termasuk pembangunan pabrik di Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, yang berjarak sekitar 40 menit dari Titik Nol IKN.
Sementara untuk tahun 2024, perseroan juga akan menganggarkan nilai capex sama, yaitu di kisaran Rp 300 miliar. Manajemen berencana untuk kembali mengembangkan pabrik, menambah pabrik baru hingga mesin.CLEO juga membidik peningkatan kapasitas produksi, otomatisasi, dan perluasan jaringan distribusi. Adapun hingga kuartal III-2023, pendapatan usaha CLEO berhasil meningkat 13,6% menjadi Rp 1,15 triliun, laba bersih perusahaan naik 35,7% mencapai Rp 204,8 miliar.
Di sisi lain, AVIA sendiri diketahui telah menunjuk PT Sucor Sekuritas selaku anggota bursa yang akan melakukan proses pembelian kembali (buyback) saham Perseroan melalui BEI. AVIA sendiri sudah mendapat persetuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham hingga senilai Rp 1 triliun dalam RUPSLB yang digelar pada 7 Desember 2023 lalu. Sebagai informasi, AVIA akan melakukan buyback sebanyak-banyaknya 1,42 miliar lembar atau sekitar 2,3% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Periode buyback ini pun akan dimulai pada 8 Desember 2023 sampai 7 Juni 2025.