[Medan | 18 Maret 2024] Saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance, perusahaan yang bergerak dibidang asuransi umum, reasuransi dan bisnis syariah ini terpantau menjadi sorotan sebagai saham di sektor asuransi umum yang paling sering dikoleksi oleh investor asing dalam satu bulan terakhir.
Data perdagangan menunjukkan bahwa investor asing melakukan net buy saham TUGU sebesar Rp3,33 miliar sejak pertengahan bulan Februari 2024. Jumlah net buy asing tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan emiten lain di sektor asuransi umum. Analis Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna, melihat bahwa aliran masuk modal asing ke saham TUGU disebabkan oleh sentimen positif terkait kinerja perusahaan serta adanya potensi pembagian dividen.
Sebagai informasi, TUGU mencatat laba bersih sebesar Rp1,25 triliun hingga Desember 2023, yang mengalami pertumbuhan sebesar 215% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp397 miliar. Dengan asumsi rasio pembagian dividen sebesar 40% dari laba bersih, maka potensi nilai dividen mencapai Rp 400 miliar atau setara dengan yield 10,3% dari harga saham saat ini. Hal ini dianggap sangat atraktif karena melebihi suku bunga deposito dua kali lipat.
TUGU sendiri dikenal sebagai salah satu emiten di sektor asuransi umum yang konsisten membagikan dividen setiap tahunnya. Pada tahun buku 2021 dan 2022, rasio dividen payout TUGU mencapai 40%, meningkat dari 35% pada masa pandemi. Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, juga menganggap kinerja gemilang dan potensi dividen besar dengan yield yang menarik menjadi faktor katalis bagi minat investor asing dalam mengakumulasi saham TUGU.
Selain tingginya dividen yield, aspek valuasi dan likuiditas transaksi juga menjadi faktor penentu minat investor asing terhadap saham TUGU. Dengan valuasi yang murah dengan Price-to-Book Value (PBV) kurang dari 0,5x, serta likuiditas transaksi yang tinggi, TUGU menjadi pilihan menarik bagi investor asing.