[Medan | 13 Februari 2024] Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, pemasaran dan pendistribusian barang konsumsi (fast moving consumer goods / FMCG) ini terpantau anjlok 10,70% ke level Rp 2.920 per saham pada perdagangan hari Senin (12/2/2024).
Anjloknya saham UNVR ini pun terjadi usai perusahaan merilis laporan keuangannya, dimana pendapatan perusahaan tercatat menurun 6,32% dari Rp 41,21 triliun menjadi Rp 38,81 triliun pada tahun 2023. Alhasil, laba bersih perusahaan juga ikut tergerus sebesar 10,51% dari Rp 7,06 triliun menjadi Rp 6,27 triliun pada tahun 2023.
Menurut Presiden Direktur UNVR Benjie Yap, penjualan UNVR pada kuartal IV-2023 ini mengalami penurunan, terutama pada bulan November dan Desember 2023, akibat dampak dari boikot terhadap produk atau perusahaan yang terafiliasi dengan Israel. Sebagai informasi, serangan Israel ke Palestina sejak Oktober 2023 hingga saat ini telah membuat banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia geram dan menyerukan aksi boikot terhadap produk yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina, termasuk salah satunya Unilever Indonesia.
Selain itu, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menilai bahwa prospek kinerja fundamental UNVR akan cenderung moderat, dengan pertumbuhan yang terbatas. Dia mencatat tantangan UNVR saat ini termasuk persaingan yang ketat di sektor FMCG, kenaikan harga bahan baku yang dapat menekan margin keuntungan, dan ketidakpastian ekonomi global yang dapat mempengaruhi daya beli dan stabilitas nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, Sukarno merekomendasikan untuk wait and see terhadap saham UNVR dalam jangka menengah.
Di sisi lain, bergabungnya Benjie dalam jajaran kepemimpinan UNVR ini pun diharapkan dapat membawa Unilever Indonesia ke arah yang jauh lebih baik lagi. Sebagai informasi, sebelum menjabat di Indonesia, Benjie diketahui memegang posisi sebagai CEO di Unilever Philippines dari Januari 2017 hingga Desember 2023.
Adapun jika dilihat dari kinerja Unilever Philippines, Inc. (UPI), diketahui bahwa UPI mengakuisisi sejumlah aset seperti gedung kantor, pabrik, dan gudang kawasan industri di sepanjang tahun 2022. Hal ini pun menandakan bahwa UPI berjalan cukup sukses, sehingga perusahaan perlu menambah aset fisiknya.
Kesuksesan UPI tersebut mungkin menjadi alasan mengapa Benjie Yap diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk memimpin Unilever Indonesia. Dengan begitu, pergantian manajemen Unilever Indonesia ini dianggap sebagai angin baru yang berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan depannya.