[Medan | 4 Maret 2025] Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami lonjakan signifikan sebesar 10,84% ke level Rp 1.125 per saham pada perdagangan Senin (3/3/2025).
Sebelumnya, saham UNVR sempat tertekan akibat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 164 miliar pada Jumat (28/2/2025), yang menyebabkan harga sahamnya anjlok 15,42% ke Rp 1.015. Pada hari tersebut, total transaksi mencapai 785,83 juta saham dengan frekuensi 16.900 kali dan nilai perdagangan sebesar Rp 809,91 miliar.
Penurunan tajam saham UNVR bertepatan dengan rebalancing MSCI, di mana dalam hasil review MSCI Global Standard Indexes, saham UNVR dikeluarkan dari indeks tersebut. Perubahan ini berlaku pada penutupan perdagangan 28 Februari 2025, bertepatan dengan kejatuhan harga saham UNVR.
Dari sisi fundamental, kinerja UNVR pada kuartal IV-2024 mencatatkan titik terendahnya. Laba bersih hanya sebesar Rp 359 miliar, turun 41% secara tahunan (yoy) dan merosot 34% secara kuartalan (qoq). Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan laba pada kuartal IV-2023, saat sentimen boikot mencapai puncaknya.
Secara keseluruhan, laba bersih UNVR sepanjang 2024 hanya mencapai Rp 3,4 triliun, turun 30% yoy dan lebih rendah dari ekspektasi, karena hanya mencapai 90% dari estimasi konsensus. Menurut Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, Edi Chandren, program restrukturisasi yang tengah dilakukan UNVR masih menjadi faktor utama yang menekan kinerja dalam jangka pendek.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Abyan Habib Yuntoharjo, menyebutkan bahwa biaya transformasi UNVR diperkirakan masih berlanjut hingga semester I-2025, meskipun dalam skala lebih kecil. Perbaikan kinerja diprediksi mulai terlihat pada semester II-2025.
Pertumbuhan industri fast-moving consumer goods (FMCG) juga melambat pada 2024, dengan pertumbuhan hanya 4% di semester I, turun menjadi 2% di semester II, dan 1% pada kuartal IV-2024. Namun, UNVR memperkirakan pemulihan sebesar 4% pada 2025, dengan target kinerja yang melampaui rata-rata industri pada semester II-2025.
Di sisi lain, setelah divestasi bisnis es krim senilai Rp 7 triliun, UNVR berencana menyalurkan dividen spesial sebesar Rp 3,8-3,9 triliun pada akhir 2025 atau awal 2026. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi saham UNVR menjadi “buy,” mempertimbangkan volatilitas harga akibat tekanan jual yang besar, meskipun tetap berhati-hati terhadap prospek kinerja UNVR pada 2025. Target harga saham UNVR tetap dipertahankan di Rp 1.700.