[Medan | 13 Maret 2025] Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge kembali mengalami penurunan tajam pada perdagangan Rabu (12/3/2025), ditutup melemah 13,56% ke level Rp 1.625 per saham.
Penurunan ini memperpanjang tren koreksi selama tiga hari berturut-turut, dengan akumulasi pelemahan mencapai 20,37% dalam sepekan. Meskipun begitu, secara bulanan saham WIFI masih mencatat kenaikan 14,67%, sementara sejak awal 2025 (year to date/YtD) tetap melonjak signifikan hingga 323,17%.
Pergerakan saham WIFI yang fluktuatif ini berawal dari lonjakan tajam sejak Januari 2025, dipicu sentimen positif atas masuknya pengusaha Hashim Djojohadikusumo dan prospek ekspansi ke depan. Saham ini sempat menyentuh level tertinggi di Rp 2.730 sebelum akhirnya mengalami koreksi.
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menilai koreksi ini merupakan hal yang wajar setelah kenaikan yang dianggap melampaui batas wajar. Ia juga menyoroti valuasi saham WIFI yang saat ini tergolong mahal, dengan price-to-earnings (PE) ratio 20 kali dan price-to-book value (PBV) 4,69 kali. Dari sisi teknikal, Yeoh mengidentifikasi pola bearish inverted cup and handle di level tertinggi sepanjang masa (all-time high), dengan potensi penurunan harga menuju target Rp 1.350.
Tekanan terhadap saham WIFI sendiri semakin besar setelah perusahaan mengumumkan pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 4 Maret 2025. Manajemen WIFI menjelaskan bahwa agenda yang semula direncanakan dalam RUPSLB akan dialihkan ke Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024. Namun, manajemen menegaskan bahwa pembatalan RUPSLB ini tidak berdampak pada kinerja operasional perusahaan.