[Medan | 18 Desember 2023] Harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi ini terpantau bergerak cukup fluktuatif dari periode 11 – 15 Desember 2023.
Adapun pada 11 Desember 2023, saham WIKA tercatat anjlok 19,62%. Lalu 2 hari setelahnya, saham WIKA juga kembali melemah 15,95% hingga menyentuh level Rp 195 per saham. Namun, pada 14 Desember 2023, saham WIKA tiba-tiba melesat 24,19% ke level Rp 242 per saham, meskipun pada akhirnya ditutup melemah 0,83% ke level Rp 240 pada perdagangan 15 Desember 2023.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Vijaya, ada sejumlah rilis informasi WIKA yang kemungkinan mempengaruhi harga saham. Pertama, WIKA merilis keterbukaan informasi terkait penundaan pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A. Meskipun begitu, perseroan berkomitmen untuk tetap melakukan Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A, B dan C sesuai dengan nilai dan jadwal pembayaran dalam perjanjian perwaliamanatan.
Selain itu, WIKA menginformasikan penilaian dari Pefindo sebagai Credit Rating Agency Perseroan yang mengubah peringkat dari idBBB dengan outlook negatif menjadi idCCC dengan kategori Credit Watch. Perubahan ini terkait dengan informasi bahwa WIKA belum memperoleh persetujuan dari pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2020 seri A senilai Rp184 Miliar yang jatuh tempo pada tanggal 18 Desember 2023.
Di sisi lain, WIKA berencana melakukan aksi penambahan modal melalui rights issue sebesar Rp6 triliun untuk memperoleh penyertaan modal negara (PMN). Dalam prospektusnya, manajemen WIKA mengungkapkan bahwa perseroan disetujui untuk mendapatkan PMN Rp6 triliun sesuai dengan RAPBN 2024 dengan target pencairan paling lambat kuartal I-2024. Adapun, WIKA berencana menerbitkan sebanyak 92,23 miliar saham seri B dengan nominal Rp100 per saham.