[Medan | 29 April 2024] Kapitalisasi pasar emiten PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang energi terbarukan ini sempat menyentuh level Rp 1.250 triliun pada perdagangan sesi I hari Jumat (26/4/2024), menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Meskipun begitu, harga saham BREN mengalami penurunan di akhir perdagangan, sehingga membuat kapitalisasi pasarnya susut menjadi Rp 1.107 triliun. Dengan begitu, BBCA masih menduduki peringkat pertama dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.193 triliun. Adapun posisi ketiga diduduki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan market cap Rp 773 triliun, dan posisi keempat diisi oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan market cap Rp 689 triliun.
BREN sendiri telah beberapa kali berhasil melampaui kapitalisasi pasar BBCA. Pada bulan Desember sebelumnya, BREN mencapai kapitalisasi pasar sebesar Rp 1.083 triliun, melampaui BBCA yang pada saat itu sebesar Rp 1.078 triliun. Adapun menurut Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer, peluang pergeseran market cap masih kenungkinan besar akan terjadi, mengingat berbagai sentimen yang memengaruhi pasar saat ini.
Melesatnya saham BREN ini pun terjadi usai BREN melalui anak usahanya, PT Barito Wind Energy (BWE), resmi mengakuisisi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Sidrap dengan transaksi senilai Rp 1,66 triliun. Sidrap sendiri merupakan pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di negara ini, dengan kapasitas mencapai 75 MW dan terletak di Sulawesi Selatan. Langkah akuisisi ini pun menegaskan komitmen BREN untuk mendorong solusi energi berkelanjutan dan berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Indonesia.