[Medan | 14 Februari 2024] Sehari sebelum hari Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 1,20% ke level Rp 7.209 pada perdagangan hari Selasa (13/2/2024). Adapun secara keseluruhan, sebanyak 214 saham menguat, 308 saham melemah, dan 245 saham stagnan.
Sementara secara sektoral, sektor bahan baku tercatat turun 2,1%. Kemudian diikuti oleh sektor infrastruktur yang juga anjlok 1,01%, sektor properti dan real estat turun 0,69%, lalu sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan sama-sama turun 0,62% dan 0,57%. Selain itu, sektor teknologi juga terpantau melemah 0,42% dan sektor keuangan turun 0,50%. Di sisi lain, sektor transportasi dan logistik menguat 0,62%, dan sektor energi naik tipis 0,04%.
Sementara itu, saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Mitra Pack Tbk (PTMP) yang melesat 6,14%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5,46%, dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) melejit 1,79%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 4,11%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melemah 3,94%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) anjlok 2,36%.
Pelemahan IHSG ini pun karena investor cenderung wait and see menunggu hasil Pemilu 2024 serta rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk periode Januari 2024. Sementara itu, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy menilai bahwa Pemilu satu putaran akan lebih berdampak positif dan berpotensi menutup tahun di atas 8.150, dibandingkan dengan Pemilu dua putaran.
Sebaliknya, dalam skenario dua putaran, tekanan jual berpotensi terjadi hingga dapat membawa IHSG turun di bawah level 7.000. Namun, Ishfan menekankan bahwa hal ini hanya bersifat sementara, setidaknya hingga bulan Mei, karena pasar kemungkinan akan berbalik arah menjelang pelaksanaan Pilpres putaran kedua pada 26 Juni 2024. Penilaian ini didasarkan pada data historis pada Pilpres 2004, di mana IHSG turun sekitar 18% dalam dua bulan setelah Pilpres putaran pertama, namun keadaan berbalik sejak pemilu putaran kedua dilaksanakan pada 20 September 2004, dimana IHSG berhasil mencatatkan rally sebesar 22%.
Meskipun begitu, Deputi Head of Research Sinarmas Sekuritas menilai bahwa investor sebaiknya tidak perlu panik tehadap dinamika di tahun politik. Ia pun tidak mempermasalahkan apabila pilpres berlangsung satu atau dua putaran. Menurutnya, perekonomian Indonesia akan tetap stabil selama tidak ada kerusuhan.