[Medan | 7 Oktober 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (4/10/2024) kembali melemah, turun 0,63% ke level 7.496, tertekan oleh memburuknya sentimen pasar global, terutama akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
IHSG diprediksi akan tetap berfluktuasi dengan kecenderungan melemah dalam sepekan ke depan, berada di kisaran 7.420-7.600. Secara teknikal, indeks ini masih dalam fase koreksi setelah menembus level support di 7.650 dan diperkirakan akan menguji level support selanjutnya di area EMA 100 harian, yaitu 7.400-7.420.
Ada beberapa faktor yang dapat mendukung penguatan pasar saham Indonesia minggu depan. Pada Senin (7/10/2024), Bank Indonesia (BI) akan merilis data cadangan devisa untuk September 2024, yang sebelumnya pada Agustus tercatat sebesar US$150,2 miliar, naik dari US$145,4 miliar pada Juli 2024.
Selanjutnya, pada Selasa (8/10/2024), BI akan mengumumkan hasil survei konsumen mengenai Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) September 2024. Survei pada Agustus 2024 menunjukkan kenaikan tipis keyakinan konsumen dengan IKK naik menjadi 124,4 dari 123,4 pada bulan sebelumnya.
Pada Rabu (9/10/2024), BI juga akan mengumumkan data penjualan ritel untuk Agustus 2024. Kinerja penjualan ritel domestik melambat pada Juli, dengan Indeks Penjualan Ritel turun dari 229 pada Juni menjadi 212,4, dan mengalami kontraksi bulanan sebesar 7,2%.
Pada Kamis (10/10/2024), akan dirilis data penjualan sepeda motor untuk September 2024. Pada Januari-Agustus 2024, penjualan mencapai 4.343.781 unit, naik tipis 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penjualan turun 4,1% secara bulanan pada Agustus dibandingkan dengan Juli.
Sementara itu, dari AS, akan dirilis beberapa data ekonomi penting yang dapat mempengaruhi pasar keuangan Indonesia. Pada Selasa (8/10/2024), AS akan merilis data neraca perdagangan dan ekspor-impor untuk Agustus 2024. Pada Juli, defisit perdagangan AS tercatat sebesar US$78,8 miliar, defisit terbesar sejak Juni 2022, dengan ekspor mencapai rekor tertinggi US$266,6 miliar.
Pada Kamis (10/10/2024), akan dirilis Risalah Rapat FOMC yang akan memberikan petunjuk mengenai kebijakan moneter AS, bersamaan dengan data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2024. Pada Agustus 2024, IHK AS naik 0,2% secara bulanan, dengan inflasi tahunan turun menjadi 2,5% dari 2,9% pada Juli, menunjukkan inflasi menuju target The Fed sebesar 2%.
Pada hari yang sama, AS juga akan merilis data klaim pengangguran mingguan, diikuti dengan data Indeks Harga Produsen (IHP) untuk September 2024 pada Jumat (11/10/2024). Pada Agustus 2024, IHP naik 0,2%, dengan peningkatan tahunan sebesar 1,7%.
Selain itu, China terus berupaya memperbaiki ekonominya melalui stimulus. Data cadangan devisa China untuk September 2024 akan dirilis pada Senin (7/10/2024), setelah sebelumnya meningkat sebesar US$31,8 miliar pada Agustus 2024 menjadi US$3,288 triliun, level tertinggi sejak Desember 2015.