Produsen roti massal pertama dan terbesar di Indonesia, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), yang dikenal dengan merek “Sari Roti” dan “Sari Kue”, telah merilis laporan keuangan auditnya per 31 Desember 2022. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, ROTI mampu membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik usaha induk hingga Rp 432 miliar, meningkat 52,4%. Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan penjualan baik pada kanal modern maupun tradisional serta perbaikan profitabilitas sepanjang tahun 2022.
Direktur Nippon Indosari Corpindo, Ida Apulia, mengatakan bahwa penerapan strategi ekspansi bisnis yang tepat dengan memperluas jangkauan operasional terutama di wilayah barat dan timur, membuat ROTI mencapai penjualan bersih di tahun 2022 sebesar Rp 3,9 triliun, atau setara dengan pertumbuhan 19,7% dibandingkan tahun 2021.
Sebagai informasi, penjualan wilayah barat dan timur mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 22,5% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,75 triliun, atau memberikan kontribusi 44,3% terhadap penjualan nasional. Dengan penjualan Rp 2,19 triliun, atau naik 17,5% year over year, wilayah tengah tetap menjadi kontributor utama ROTI (YoY).
Di samping itu, meskipun ada tekanan pada marjin laba kotor akibat kenaikan biaya bahan baku, seperti harga tepung terigu, ROTI tetap mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas operasional. Oleh karena itu, marjin EBITDA dan marjin laba bersih ROTI pada akhir tahun 2022 dilaporkan masing-masing sebesar 21,3% dan 11,0%, atau jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Hasil yang sangat baik dari tahun sebelumnya diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh bagi ROTI untuk ekspansi berkelanjutan lebih lanjut.