PT Amman Mineral Internasional berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), dengan melepas sebanyak-banyaknya sebesar 7,28 miliar atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham tersebut akan ditawarkan dengan harga penawaran berkisar antara Rp 1.650 – Rp 1.775. Dengan begitu, perusahaan berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 12,93 triliun.
Berdasarkan prospektus perusahaan, sekitar Rp 1,8 triliun (US$ 117,2 ribu) dari dana IPO ini akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMIN. AMIN kemudian akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian, sekitar Rp 3,1 triliun akan digunakan oleh perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Adapun, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT. Selanjutnya akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator.
Perseroan juga telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters). Adapun berikut jadwal sementara IPO PT Amman Mineral International Tbk:
- Masa Penawaran Awal : 31 Mei – 16 Juni 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif : 26 Juni 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 28 Juni – 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 4 Juli 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 5 Juli 2023