PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 100 per saham. Adapun, CYBR menawarkan sebanyak-banyaknya 1 miliar saham baru atau setara dengan 15,64% dari modal ditempatkan disetor penuh usai IPO dengan nominal Rp 25 per saham. Dengan begitu, CYBR berpotensi mengantongi dana sebesar Rp 100,87 miliar dari aksi IPO ini.
Selain itu, CYBR juga akan menerbitkan Waran Seri 1 sebanyak-banyaknya berjumlah 504,36 juta lembar yang menyertai penerbitan saham baru. Waran tersebut mewakili 9,27% modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO. Setiap investor yang membeli 2 saham baru CYBR akan memperoleh satu Waran Seri 1. Adapun, harga pelaksanaan Waran Seri 1 ditetapkan sebesar Rp 400, sehingga CYBR berpotensi meraup dana sebesar Rp 201,74 miliar dari pelaksanaan waran ini.
Nantinya, sekitar 87% dana dari hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura, dan Australia. Kemudian, sekitar 13% nya akan digunakan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk perluasan tim cyber security di Indonesia, Singapura dan Australia, serta untuk melakukan ekspansi.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kemudian PT Sucor Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) berperan sebagai penjamin emisi efek. Sementara itu, masa penawaran umum MUTU akan digelar mulai dari 2 Agustus sampai 4 Agustus 2023, dan rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023 mendatang.