PT Maxindo Karya Anugerah Tbk bersiap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 1 miliar saham atau setara dengan 10,41% dari total modal disetor dan ditempatkan. Adapun, sebanyak 450 juta saham merupakan saham biasa atas nama yang seluruhnya terdiri dari saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan.
Sementara itu, sebanyak 550 juta saham lainnya merupakan saham biasa atas nama milik PT Karya Nusa Persada (KNP) sebagai pemegang saham penjual atau saham divestasi. Adapun, perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp100 – Rp110 per saham. Dengan begitu, perusahaan berpotensi meraup dana sebesar Rp100 miliar hingga Rp110 miliar.
Di samping itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 1 miliar Waran Seri I atau 10,92% dari total jumlah saham ditempatkan atau disetor penuh. Adapun harga pelaksanaan Waran Seri I ini adalah Rp 100, dan dapat dilaksanakan enam bulan sejak diterbitkan, dan berlaku hingga 18 bulan berikutnya, yakni mulai dari 11 Desember 2023 hingga 10 Juni 2025 mendatang.
Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sebagai informasi, Maxindo Karya Anugerah atau Maxindo merupakan produsen makanan ringan yang berbasis di Indonesia, yang bergerak di bidang makanan ringan berbahan dasar akar tropis.
Adapun, perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek. MAXI sendiri dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juni 2023 mendatang. Saat ini, perseroan juga telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding yang dimulai dari 22 Mei hingga 24 Mei 2023. Sementara itu, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 31 Mei 2023. Lalu, masa penawaran umum akan digelar pada 6 Juni hingga 8 Juni 2023. Kemudian, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 8 Juni dan 9 Juni 2023.