Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bersiap melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) dengan menetapkan harga IPO di harga Rp 875 per saham. Ini merupakan rentang tengah dari harga book building yang dipasang PGEO berada di Rp 820 – Rp 945. Dalam aksi korporasi ini, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham yang mewakili sebesar 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Jadi, perseroan akan meraup dana sebesar Rp 9,05 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara itu, yang bertindak sebagai penjamin emisi efek dalam IPO ini di antaranya adalah PT HSBC Sekuritas Indonesia, PT Bahana Sekuritas, PT Danasakti Sekuritas Indonesia, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Nantinya, sekitar 85% dana dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha sampai dengan tahun 2025, dimana sekitar 55% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing.
Kemudian, sekitar 33% akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.
Selanjutnya, sekitar 12% akan digunakan oleh PGEO untuk capital expenditure pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence. Lalu, sekitar 15% sisanya atau sekitar US$ 100 juta akan digunakan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai Facility Agent.
Adapun perkiraan jadwalnya sebagai berikut:
- Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Februari 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 20 – 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 23 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan : 22 Februari 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) : 24 Februari 2023