[Medan | 19 Agustus 2025] Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak delapan perusahaan tengah berada dalam pipeline IPO hingga 15 Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, empat perusahaan tergolong beraset besar di atas Rp250 miliar, sementara empat lainnya memiliki aset menengah di kisaran Rp50–250 miliar.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa perusahaan dalam antrean tersebut mewakili berbagai sektor. Rinciannya, terdapat dua perusahaan dari sektor basic materials, satu consumer non-cyclicals, satu sektor finansial, dua sektor industrial, satu teknologi, serta satu dari sektor transportasi & logistik.
Adapun hingga pertengahan Agustus 2025, sebanyak 22 perusahaan telah resmi melantai di bursa, dengan total dana terhimpun mencapai Rp10,39 triliun.
Target Lighthouse IPO
BEI juga masih mengejar satu lagi lighthouse IPO atau IPO kakap untuk memenuhi target tahun ini sebanyak lima emiten. Lighthouse IPO didefinisikan sebagai penawaran saham perdana dengan kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun serta free float minimal 15% atau senilai Rp700 miliar.
Sejauh ini, empat perusahaan sudah tercatat sebagai lighthouse IPO, yakni:
– PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
– PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
– PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI)
– PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Dengan begitu, masih ada satu lagi yang dibutuhkan untuk memenuhi target lima lighthouse IPO tahun 2025.
Prospek Pasar Modal
Menurut Nyoman Yetna, kehadiran emiten berskala besar sangat krusial dalam memperkuat struktur pasar sekaligus meningkatkan daya tarik investor, baik domestik maupun asing. “Target ini kami naikkan dari sebelumnya dua lighthouse IPO pada 2024 menjadi lima pada tahun 2025,” ujarnya.