[Medan | 19 September 2023] Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dalam Seminar Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peluang Perdagangan Karbon pada hari Senin (18/9/2023), mengumumkan bahwa Bursa karbon akan secara resmi meluncur pada tanggal 26 September 2023 mendatang.
Sebagai informasi, Bursa Karbon adalah sistem yang mengatur perdagangan karbon atau kepemilikan unit karbon, yang diharapkan dapat membantu Indonesia berperan dalam pengendalian dampak perubahan iklim secara global. Selain itu, peluncuran Bursa Karbon ini juga diharapkan akan memberikan dampak positif pada saham-saham yang terkait dengan bisnis lingkungan.
Adapun, salah satu saham yang berpotensi diuntungkan dari bursa karbon ini adalah anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO). Menurut Direktur Keuangan PGEO, Nelwi Aldriansyah, perseroan telah mencatatkan pendapatan dari kredit karbon atas vintage carbon Ulubelu dan Karaha dari tahun 2016-2020.
Dengan begitu, hadirnya bursa karbon ini bisa menjadi peluang yang menarik bagi anak usaha PT Pertamina tersebut. Nelwi juga memproyeksikan bahwa dengan asumsi pajak karbon yang diusulkan Rp30 per kg, PGEO berpotensi mendapatkan pendapatan tambahan dari kredit karbon sebesar Rp36,6 miliar.
Selain PGEO, ada juga beberapa emiten lainnya yang berpotensi mendulang cuan dari perilisan bursa karbon ini seperti diantaranya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang fokus pada bisnis energi baru terutama geothermal. Lalu, ada PT Arkora Hydro Tbk (AKRO), yang terafiliasi dengan Grup Astra dan bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga hidro, serta PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang juga aktif di sektor energi baru terbarukan (EBT).