Pada hari Rabu (5/4/2023), pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) telah menyetujui PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 50 per saham untuk tahun buku 2022. Menurut Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Japfa Comfeed, total keuntungan yang harus dibayarkan kepada pemegang saham pada tahun buku 2022 berjumlah Rp581 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, JPFA pada tahun 2022 mengalami kenaikan 9,12% menjadi Rp 48,97 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di 2021 sebesar Rp 44,87 triliun. Adapun, penjualan JPFA didorong oleh segmen peternakan komersial sebesar Rp 18,96 triliun. Jika dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp17,60 triliun, jumlah tersebut tumbuh sebesar 7,72%. Selain itu, pasar pakan ternak mencapai Rp13,97 triliun, naik 5,96% dari Rp13,19 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, beban pokok penjualan JPFA juga naik, naik 12,02% menjadi Rp41,28 triliun dari Rp36,85 triliun di tahun 2021. Kenaikan beban pokok penjualan didorong oleh pos bahan baku dan kemasan yang naik 14,26% menjadi Rp 36,67 triliun pada 2022 dibandingkan Rp 32,09 triliun pada tahun 2021.
Kenaikan beban pokok penjualan ini pun membuat laba bersih JPFA turun 29,80% dari Rp 2,02 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp1,42 triliun pada tahun 2022. Adapun tingginya biaya bahan baku dan faktor eksternal yang mempengaruhi rantai pasok menjadi penyebab anjloknya laba. Faktor-faktor tersebut meningkatkan beban pokok penjualan menjadi Rp 41,3 triliun pada tahun 2022, naik 12% dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Leo Handoko Laksono, Direktur JAPFA mengatakan sektor perunggasan menjadi penyumbang terbesar kenaikan penjualan pada 2022, yakni 89% dari keseluruhan penjualan. Sebagai informasi, divisi pakan ternak merupakan pendukung utama laba JPFA.