[Medan | 17 Februari 2025] PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham, mengikuti jejak BNI dan BRI yang sebelumnya telah mengumumkan rencana serupa.
Pada perdagangan hari Jumat (14/2), harga saham BMRI mengalami kenaikan 1,99% ke level Rp 5.125 per saham. Namun, dalam sepekan terakhir, saham BMRI tercatat turun 0,49%, sementara dalam kurun waktu satu tahun terakhir, harga sahamnya telah merosot 28,82%.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Jumat (14/2), BMRI menyatakan telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,17 triliun untuk buyback saham. Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025. Manajemen BMRI menjelaskan bahwa tujuan buyback ini adalah untuk memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang serta prospek perusahaan.
Selain itu, saham hasil buyback juga akan dialokasikan untuk program kepemilikan saham bagi pegawai, guna meningkatkan keterlibatan karyawan dalam mendorong pertumbuhan kinerja jangka panjang. Program ini juga mencakup kepemilikan saham bagi direksi dan dewan komisaris, sebagai bagian dari kebijakan pemberian kompensasi jangka panjang berbasis kinerja dan risiko.
Di sisi lain, Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama BMRI, tercatat memborong sebanyak 310 ribu saham BMRI pada 11 Februari 2025, dengan harga Rp 4.870 per saham. Total nilai transaksi mencapai Rp 1,5 miliar. Dengan pembelian ini, kepemilikan Alexandra di BMRI meningkat menjadi 14.829.800 saham, dari sebelumnya 14.519.800 saham.