[Medan | 18 September 2023] PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), perusahaan yang bergerak di bidang industri telekomunikasi, telah berkolaborasi dengan anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yaitu Telkomsat, melalui divisi Smartfren Business untuk mengembangkan produk solusi teknologi dengan latensi rendah di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia.
Solusi ini dirancang dengan memanfaatkan satelit non-geostasioner milik Starlink yang beroperasi di orbit rendah (LEO). Solusi telekomunikasi berbasis satelit ini pun menjadi tambahan dalam portofolio teknologi yang ditawarkan oleh Smartfren Business untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah yang tidak dilayani oleh infrastruktur telekomunikasi lainnya.
Beberapa pelanggan Smartfren Business yang telah menggunakan solusi ini termasuk perusahaan perkebunan dan pertambangan yang beroperasi di Papua, Kalimantan, dan wilayah-wilayah terpencil lainnya. Adapun, Smartfren Business melihat ada banyak permintaan konektivitas oleh industri yang beroperasi di wilayah 3T, namun saat ini permintaan itu tidak dapat dipenuhi dengan konektivitas berbasis serat optik.
Starlink pun diproyeksikan dapat memberikan konektivitas dengan latensi yang lebih rendah, sehingga pengalaman komunikasi pun menjadi lebih mulus. Sebagai contoh, sementara teknologi VSAT mungkin memiliki latensi sekitar 700-600 ms, Starlink mampu memberikan latensi yang stabil di bawah 100 ms. Ini memiliki dampak positif pada pengalaman pengguna dalam penggunaan solusi telekomunikasi di wilayah 3T, termasuk pengoperasian peralatan jarak jauh, pengiriman pesan teks atau video, dan berbagai kebutuhan lainnya.