[Medan, 05 Desember 2023] Senin yang agak mendung buat karyawan Spotify nih. Raksasa layanan streaming musik itu ngumumin bakal mem-PHK sekitar 1.500 karyawan, alias kira-kira 17% dari total karyawannya. Ngga enak banget, kan?
Tapi cek ini, saham Spotify yang terdaftar di AS malah langsung ngerakit ke atas sekitar 11%, nyentuh level tertinggi dalam dua tahun terakhir mereka, yaitu sekitar $200,46. Pernah kepikiran nggak, kalau saham naik, perusahaan malah lagi ngalamin pemutusan kerja?
Sebelumnya, di bulan Januari, udah ada 600 karyawan Spotify yang harus dilepas. Trus Juni, lagi-lagi ada 200 yang harus berpisah. Dan sekarang tambah lagi 1.500. Serius, kayaknya kebijakan karyawan di Spotify bikin deg-degan.
Dalam surat yang dikirim ke karyawan, CEO Spotify, Daniel Ek, ngasih tahu kalau mereka merekrut banyak orang di tahun 2020 dan 2021, karena biaya modal yang lebih rendah. Tapi ternyata, hasilnya nggak sebanding, apalagi sekarang biaya operasionalnya naik. So, mereka harus ‘berpisah’ dengan sebagian karyawannya.
Eh, dan ini perlu dicatat, nih. Spotify diprediksi bakal ngalamin beban sekitar 130 juta Euro hingga 145 juta Euro pada kuartal keempat karena pemutusan hubungan kerja ini. Gila ya, beban segitu gara-gara PHK? ????
Tapi, gak semua kabar buruk, sih. Spotify lagi-lagi balik ke jalur laba di kuartal ketiga. Ini karena ada kenaikan harga layanan streaming-nya dan pertumbuhan pelanggan di seluruh dunia.
Buat yang kena dampak PHK, jangan khawatir. Spotify bakal ngasih upah pesangon selama sekitar lima bulan, plus upah cuti dan cakupan kesehatan selama periode pesangon. CEO-nya, Ek, juga bilang kalo mereka mikirin buat ngurangin karyawan lagi di 2024 dan 2025. Semoga aja ga ya, semuanya bakal lebih baik. ????????