[Medan | 9 September 2025] Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia digantikan oleh ekonom Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Keputusan ini langsung mengguncang pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (8/9/2025) ditutup melemah 1,28% ke level 7.766. sementara rupiah di pasar spot melemah ke Rp 16.410 per dolar AS.
Pasar menilai penggantian Sri Mulyani menambah ketidakpastian fiskal. Jason Tuvey, ekonom Capital Economics, menyebut risiko utama terletak pada kemungkinan pemerintah melonggarkan disiplin fiskal dan menekan Bank Indonesia agar mendukung program-program populis. Trinh Nguyen dari Natixis menambahkan bahwa tantangan terbesar Purbaya adalah mencari sumber pendanaan untuk program makan siang gratis setara 1,5% PDB dan kenaikan anggaran pertahanan, tanpa memperbesar defisit.
Dari Singapura, Saktiandi Supaat, ekonom Maybank, menilai pasar akan menunggu pernyataan resmi Kementerian Keuangan. Menurutnya, Sri Mulyani adalah jangkar stabilitas dengan reputasi internasional, sehingga penggantinya menghadapi tantangan kredibilitas yang besar. Aninda Mitra dari BNY Investment Institute menekankan bahwa pergantian ini terjadi di tengah ketidakpastian global, membuat investor asing cenderung berhati-hati.
Reaksi negatif juga datang dari pelaku pasar dalam negeri. Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut aksi jual saham dipicu sentimen politik terkait pergantian bendahara negara. Pengamat pasar modal Reydi Octa menilai bahwa hanya isu mundurnya Sri Mulyani saja sudah pernah menggoyahkan pasar, sehingga penggantian riil tentu menimbulkan kekhawatiran capital outflow.
Ekonom Indef, Fadhil Hasan, mengingatkan bahwa siapapun pengganti Sri Mulyani akan menghadapi beban berat, mulai dari pajak yang stagnan, utang yang meningkat, hingga belanja populis yang terus membesar di tengah kondisi global yang tidak kondusif.
Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo, menyoroti potensi arus modal keluar yang dapat menekan rupiah. Hal senada disampaikan pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi, yang memproyeksikan rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp 16.300–Rp 16.350 per dolar AS dalam jangka pendek.
Menanggapi gejolak pasar, Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa meminta investor tidak khawatir berlebihan. Ia menegaskan telah mengenal dunia pasar sejak lama dan siap bekerja sama dengan para wakil menteri serta direktur jenderal di Kementerian Keuangan untuk memperkuat kebijakan fiskal. Purbaya menilai pelemahan IHSG yang terjadi saat dirinya dilantik bersifat transisional, karena investor masih belum mengenal kiprahnya secara mendalam. Ia optimistis dalam satu hingga dua minggu ke depan IHSG akan kembali menguat seiring semakin jelasnya arah kebijakan pemerintah.
Reshuffle kabinet ini memperlihatkan betapa sensitifnya pasar terhadap keberlanjutan kebijakan fiskal. Arah IHSG dan rupiah ke depan akan sangat bergantung pada strategi Purbaya Yudhi Sadewa dalam menjaga disiplin anggaran sekaligus membiayai program ambisius pemerintahan Prabowo.