IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Suku Bunga The Fed Diproyeksikan Baru Akan Turun Pada Desember 2024

By Aurelia Tanu 1 year ago Bisnis
Image source: AP/ bloomberg.com
SHARE

[Medan | 2 Mei 2024] Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya di level 5,25%-5,5% dalam Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Mei 2024 ini.

Selain itu, The Fed juga diproyeksikan masih belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya sebanyak 3 kali pada semester II-2024. Namun, ekspektasi pasar kini menurun menjadi tinggal satu kali pemangkasan tahun ini pada Desember 2024. Bahkan, ada kemungkinan bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga dari The Fed sama sekali.

Pasalnya, inflasi AS tercatat masih cukup tinggi, dan bahkan cenderung mengalami kenaikan. Adapun inflasi AS pada bulan Maret mencapai 3,5% (year on year/yoy), lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 3,2% yoy. Meskipun laju PCE bulanan stagnan di 0,3%, inflasi tahunan meningkat menjadi 2,7% pada Maret 2024. Kondisi ini menandai ketidakpastian inflasi AS yang masih tinggi, yang dapat menghambat The Fed dalam melakukan pemangkasan suku bunga.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 23 dan 24 Maret 2024. Selain menaikkan suku bunga acuan, BI juga menaikkan suku bunga deposit facility ke level 5,50% dan suku bunga lending facility di level 7%.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan tersebut diambil sebagai langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Langkah ini sangat penting terutama di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang semakin meningkat, yang dipicu oleh perubahan arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), dan eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah.

You Might Also Like

Dirut AMMN Mendadak Undur Diri, Karena Apa?

Perbankan Ramai Terbitkan Obligasi, Ada Apa?

Iran-Israel Memanas, Saham Minyak dan Emas Siap-siap Panen?

Ada Rapat Sejumlah Bank Sentral Pekan Ini, IHSG Bakal Kemana?

Morgan Stanley Borong 28,19 Juta Saham AMRT, Ada Apa?

TAGGED: rapat The Fed, Suku bunga, suku bunga The Fed
Aurelia Tanu May 2, 2024 May 2, 2024
Previous Article Newsletter – 1 Mei 2024 | Konflik Iran-Israel Memanas, Saham Apa yang Berpotensi Cuan?
Next Article Laba Bersih JSMR Melesat 14% Jadi Rp 585,9 Miliar di Kuartal I-2024, Apa Pendorongnya?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?