[Medan | 15 Mei 2025] Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali membuka suspensi perdagangan saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) pada Kamis, 15 Mei 2025, setelah sebelumnya disuspensi sejak 29 April 2025.
Suspensi sebelumnya diberlakukan setelah harga saham INET melonjak signifikan sebesar 120,06% dari Rp87 per saham pada 9 April menjadi Rp192 per saham pada 28 April 2025.
Kenaikan drastis harga saham tersebut terjadi menjelang rencana penambahan modal melalui mekanisme rights issue atau PMHMETD sebesar 12,8 miliar saham, setara dengan 57,14% dari total modal disetor dan ditempatkan. Bila mengacu pada harga penutupan terakhir, nilai potensi rights issue mencapai Rp2,45 triliun.
Manajemen INET dalam keterangannya di BEI pada 6 Mei 2025 menyebutkan bahwa dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi di sektor telekomunikasi, termasuk pengembangan proyek submarine cable dan fiber to the home (FTTH). Rencana rights issue ini masih menunggu persetujuan RUPS Luar Biasa yang dijadwalkan pada 12 Juni 2025.
Manajemen menegaskan bahwa langkah ini akan memperkuat struktur permodalan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Selain itu, rights issue diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham dan membuka akses pendanaan baru guna memperluas usaha.