[Medan | 7 Mei 2024] PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membuka kembali perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang energi terbarukan ini pada hari Senin (6/5/2024), setelah sebelumnya disuspensi pada hari Jumat (3/5/2024).
Setelah suspensi dibuka, saham BREN terpantau anjlok 5,82% ke level Rp 9.300 per saham. Suspensi terhadap saham BREN pun sebelumnya terjadi karena adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity), dimana saham BREN sebelumnya sempat mengalami penurunan dan berada di kisaran Rp 5.000-an pada 14 Maret 2024 hingga awal April, lalu kemudian mulai bangkit kembali pada awal bulan April hingga akhirnya ditutup di level Rp 9.875 pada perdagangan 2 Mei 2024.
Seiring dengan penurunan saham ini, nilai kapitalisasi pasar BREN juga ikut menguap menjadi Rp 1.244,21 triliun. Meskipun begitu, kapitalisasi pasar BREN masih berada di atas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang saat ini mencapai Rp 1.196,01 triliun.
Sementara berdasarkan laporan keuangannya, BREN membukukan pendapatan senilai US$ 145,41 juta, turun tipis 1,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY) yang kala itu sebesar US$ 147,08 juta. Secara rinci, segmen penjualan listrik berkontribusi sebesar US$ 66,47 juta, penjualan uap sebesar US$ 30,36 juta, dan biaya manajemen US$ 18.000. Selain dari kontrak dengan pelanggan, pendapatan BREN juga ditopang oleh sewa operasi yang berkontribusi sebesar US$ 38,64 juta, dan sewa pembiayaan senilai US$ 9,90 juta.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban usaha BREN juga tercatat meningkat tipis 0,22% dari US$ 40,75 juta pada kuartal I-2023 menjadi US$ 40,84 juta pada kuartal I-2024. Alhasil, laba bersih BREN turun tipis 1,40% dari US$ 29,24 juta menjadi US$ 28,83 juta di kuartal I-2024.