[Medan | 13 Februari 2025] Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kembali anjlok, turun 3,51% ke Rp 1.375 per saham pada Rabu (12/2/2025), mencatatkan level terendah dalam 15 tahun.
Penurunan ini terjadi setelah MSCI mengumumkan hasil kajian indeksnya, yang akan berlaku setelah penutupan perdagangan 28 Februari 2025. Dalam laporan tersebut, Indonesia mengalami penurunan dalam MSCI Global Standard Index tanpa ada penambahan saham baru. UNVR, bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dikeluarkan dari indeks tersebut.
Meski demikian, saham INKP dan MDKA kini masuk ke dalam MSCI Global Small Cap Index bersama PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), menggantikan empat saham lain yang terdepak, yaitu PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Bank Pembangunan Daerah Banten & Jabar (BJBR), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Menurut Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, UNVR masih dalam tren penurunan akibat kurangnya sentimen positif yang mendukung pergerakan sahamnya. Selain itu, kinerja keuangan UNVR juga belum memenuhi ekspektasi. Hingga kuartal III/2024, pendapatan UNVR tercatat Rp 27,41 triliun, turun 10,12% YoY, sementara laba bersihnya turun 28,15% YoY menjadi Rp 3 triliun dari Rp 4,18 triliun.
Nafan menilai UNVR perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas inovasi bisnis agar tetap kompetitif. Secara teknikal, tren penurunan masih berlanjut dengan target harga Rp 1.685, meskipun ada potensi pullback jika terjadi pergerakan ke atas. Konsensus Bloomberg pekan lalu menunjukkan bahwa mayoritas analis merekomendasikan jual terhadap UNVR, dengan 17 dari 31 analis menyarankan sell, 12 menyarankan hold, dan hanya 2 yang merekomendasikan beli.